Minggu, 09 Februari 2014

MACAM MACAM KELINCI HIAS

Diposting oleh DekaDeka di Minggu, Februari 09, 2014
Ini sekarang mau ngebahas ya enggak jauh-jauh dari kesenangan saya sama something. Yapz yang akan dibahas adalah berkaitan dengan yang namanya kelinci. Dari sekian banyak nya hewan kenapa yang dibahas kelinci, ya karna saya suka banget sama hewan satu ini. Menurut saya kelinci itu unik dan ngegemesin. :)

Berikut ini beberapa kelinci hias yang mungkin bisa buat peliharaan dirumah :

1. Kelinci JERSEY WOOLY (Kelinci DWARF ANGORA)
 
Kelinci Jersey Wolly adalah kelinci jenis dwarf (kecil/kurcaci) yang baru. Pertama kali diperkenalkan ke Arba tahun 1984 oleh Bonnie S dari New Jersey namun baru diakui tahun 1988 pada konvensi arba. Kelinci jersey wollies awalnya dikembangkan sebagai hewan peliharaan dengan perawatan bulu (wool) yang mudah. Sekarang kelinci jersey wooly merupakan salah satu ras kelinci yang paling populer sejak dilaunching tahun 1988.
Kelinci jersey wooly dikembangkan melalui Kelinci Netherland Dwarf dengan Kelinci Angora Perancis dimana hasil silangan (cross) ini hewan peliharaan yang kecil dengan bulu panjang. Meski kelinci jersey woolies memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk urusan perawatannya tidak sesulit kelinci angora. Hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di Eropa sebagai kelinci Dwarf Angora dan hewan ini dikenal jinak serta pintar, sesuai sekali untuk hewan peliharaan.
Berat standard kelinci jersey wooly dewasa 1,5 kg. Lama hidup kelinci ini berkisar antara 7-10 tahun, namun bisa lebih lama lagi bila perawatannya sangat baik.

2. Kelinci REX  



Kelinci rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut seperti beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan kelinci liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun setelahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar.
Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex, pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di daerah dingin.
  
3.  Kelinci DUTCH (Kelinci BELANDA)

Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari negeri kincir angin (negeri Belanda).
Kelinci Dutch ini bulunya pendek dan kaya warna, antara lain hitam putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna bulunya khas, melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu, moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada yang tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna lain dengan ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam warna, sering di sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon.
Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, kelinci dutch ini merupakan kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para pencinta hewan peliharaan.
Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau kerdil, berat induk dewasa hanya 1 – 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci menghasilkan anak 7-8 ekor.

4. Kelinci ND (NETHERLAND DWARF)



Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya berasal dari Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit, ukuran telinganya kecil.
Kepala jantan lebih besar daripada betina. Bentuknya bulat jika dilihat dari arah mana saja. Lengkungan dari dasar telinga ke hidung tidak putus. Kepala tinggi dan dekat dengan bahu.
Sementara telinga harus pendek, tegak di atas kepala, berambut, kokoh, membulat di ujungnya dengan panjang ideal 5 cm. Telinga harus seimbang dengan kepala dan badan. Tentu saja,rambut harus rollback, halus, tebal dan bercahaya .
bahu sama dengan lebar bokong. Lebar dan kedalaman badan harus seimbang. Lcngkungan badan memperlihatkan bahu yang lebar dan bokong yang dalam, membulat dan berisi.
Lalu kepala besar dan seimbang dengan badan. Kepala jantan lebih besar daripada betina. Bentuknya bulat jika dilihat dari arah mana saja. Lengkungan dari dasar telinga ke hidung tidak putus. Kepala tinggi dan dekat dengan bahu.Sementara telinga harus pendek, tegak di atas kepala, berambut, kokoh, membulat di ujungnya dengan panjang ideal 5 cm. Telinga harus seimbang dengan kepala dan badan. Tentu saja,rambut harus rollback, halus, tebal dan bercahaya.
Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak disilangkan, yang paling diminati adalah berwarna putih dengan warna mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian dikembangkan oleh J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara lain, termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.

 5. Kelinci Angora
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua, berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777 Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool. Di Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias.
Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora, anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan keturunan angora Perancis (French angora).
Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti, bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg – 4,0 kg baik jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6 ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan, sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar bulunya tidak menggumpal.



CARA MERAWAT KELINCI HIAS

Merawat kelinci hias tidaklah susah jika Anda memperhatikan setiap hal yang berhubungan dengan hewan tersebut mulai dari kandang, pakan, kebersihan dan kondisi kesehatan hewan.  Ada beberapa hal yang bisa Anda jadikan tips saat memelihara pertama kali agar  kelinci hias yang anda pelihara selalu dalam kondisi sehat.
1. Kondisi Hewan
Saat anda pertama kali  memilih kelinci, pastikan anda membeli kelinci  langsung ke peternakan. Perhatikan juga umur kelinci saat membeli, belilah kelinci yang sudah tidak menyusui induknya atau berusia sekitar 2 bulan karena kelinci sudah memiliki daya tahan tubuh yang baik. Jika Anda ragu membeli yang masih muda, belilah yang berusia 4 bulanan agar tidak mudah terkena penyakit.
2. Pembuatan Kandang
Kandang yang baik untuk kelinci adalah yang jauh dari kebisingan. Kelinci adalah hewan yang mudah stress jika ditengah-tengah keramaian. Buatlah kandang kelinci dengan bahan ruas bambu, hal ini untuk memudahkan kelinci beradaptasi  dengan lingkungan barunya secara baik. Posisi kandang kelinci yang baik  adalah  menghindari sinar matahari, bagian alas dibuat berlubang-lubang agar kotoran kelinci jatuh langsung ke bawah tanpa terinjak oleh kelinci. Jauhkah pula kandang dari hewan peliharaan lain misalnya kucing, anjing ataupun ayam.
3. Kebersihan Kandang
Usahakan kandang selalu terjaga kebersihannya. Ingat, kelinci merupakan jenis hewan basah, jadi kondisi kandang harus selalu bersih agar tidak bau kotoran. Bersihkan kandang dari kotoran  minimal sehari sekali sehingga kelinci merasa nyaman berada di kandang.
4. Perawatan Kelinci
Hal yang sangat utama yaitu perawatan kelinci. Mulai dari pakan, jadwalkan pakan kelinci dengan teratur misalnya pada pagi hari, siang dan sore hari. Untuk makanan, sebaiknya beri kelinci pakan yang sudah dilayukan. Jangan beri pakan sayuran atau rumput yang masih segar agar kelinci tidak mengalami mencret.
Perawatan juga perlu dilakukan untuk bagian bulu dan kuku. Anda perlu memangkas bulu kelinci setiap 4 bulan sekali untuk membantu pertumbuhan bulu yang baru. Potong bagian kuku kelinci yang sudah panjang. Lakukan pemeriksaan kelinci secara berkala pada dokter hewan agar Anda tahu kondisi kesehatan kelinci dengan baik.



0 komentar:

Posting Komentar

 

CELOTEHKU Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos