Ini sekarang mau ngebahas ya enggak jauh-jauh dari kesenangan saya sama something. Yapz yang akan dibahas adalah berkaitan dengan yang namanya kelinci. Dari sekian banyak nya hewan kenapa yang dibahas kelinci, ya karna saya suka banget sama hewan satu ini. Menurut saya kelinci itu unik dan ngegemesin. :)
Berikut ini beberapa kelinci hias yang mungkin bisa buat peliharaan dirumah :
1. Kelinci JERSEY WOOLY (Kelinci DWARF ANGORA)
Kelinci Jersey Wolly adalah kelinci jenis dwarf (kecil/kurcaci) yang
baru. Pertama kali diperkenalkan ke Arba tahun 1984 oleh Bonnie S dari
New Jersey namun baru diakui tahun 1988 pada konvensi arba. Kelinci
jersey wollies awalnya dikembangkan sebagai hewan peliharaan dengan
perawatan bulu (wool) yang mudah. Sekarang kelinci jersey wooly
merupakan salah satu ras kelinci yang paling populer sejak dilaunching
tahun 1988.
Kelinci jersey wooly dikembangkan melalui Kelinci Netherland Dwarf
dengan Kelinci Angora Perancis dimana hasil silangan (cross) ini hewan
peliharaan yang kecil dengan bulu panjang. Meski kelinci jersey woolies
memiliki bulu yang lumayan panjang namun untuk urusan perawatannya tidak
sesulit kelinci angora. Hal ini karena bulunya memiliki tekstur yang
agak kasar sehingga tidak mudah menjadi kusut. Kelinci ini dikenal di
Eropa sebagai kelinci Dwarf Angora dan hewan ini dikenal jinak serta
pintar, sesuai sekali untuk hewan peliharaan.
Berat standard kelinci jersey wooly dewasa 1,5 kg. Lama hidup kelinci
ini berkisar antara 7-10 tahun, namun bisa lebih lama lagi bila
perawatannya sangat baik.
2. Kelinci REX
Kelinci rex memiliki ciri khas pada bulunya yang halus dan lembut
seperti beludru. Pertama kali rex ditemukan di Prancis dari keturunan
kelinci liar pada tahun 1919. Mereka mulai dikenal saat dipublikasikan
pada Paris International Rabbit Show pada tahun 1924. Dan tahun
setelahnya rex mulai diimport ke Amerika Serikat dalam jumlah besar.
Oleh karena keindahan bulunya, maka jenis kelinci ini banyak
dibudidayakan sebagai penghasil daging dan bulu selain sebagai hewan
peliharaan (sebagai kelinci hias). Bulu mereka yang eksotis tersebut
digunakan sebagai bahan baku jaket atau aksesoris pakaian.
Kelinci Rex ini ada berbagai macam/jenis bergantung dari warna
bulunya, antara lain white rex, dalmatian rex (bertotol), black rex,
pappilon res, ermine rex, blue rex, dsb. Beberapa peternak di Indonesia
memberi nama sendiri, misalnya tricolor rex (tiga warna), dsb. Kelinci
Rex yang paling terkenal adalah White Rex, yang berbulu putih mulus dan
tebal.
Bulu halus kelinci Rex akan semakin indah dan kualitas bulunya
semakin baik jika hidup di lingkungan yang bersuhu rendah, yaitu
berkisar 5-15 C. Namun bukan berarti tidak dapat hidup di daerah tropis
yang bersuhu panas, hanya saja bulunya tidak seindah bila hidup di
daerah dingin.
3. Kelinci DUTCH (Kelinci BELANDA)
Kelinci Dutch atau juga dikenal dengan kelinci Belanda, awalnya berasal dari negeri kincir angin (negeri Belanda).
Kelinci Dutch ini bulunya pendek dan kaya warna, antara lain hitam
putih, coklat, abu-abu atau perpaduan warna itu. Warna bulunya khas,
melingkar seperti pelana berwarna putih dari punggung terus ke leher
sampai kaki depan bagian belakang dan kepala hitam, coklat atau abu-abu,
moncong dan dahi putih. Umumnya kaki depan seluruhnya putih, namun ada
yang tidak demikian. Kaki belakang umumnya berwarna hitam atau warna
lain dengan ujung kaki putih. Ada pula yang sekaligus memiliki 3 macam
warna, sering di sebut Tricoloured Dutch atau kembang telon.
Karena kaya warna dan keunikan kombinasi warna bulunya, kelinci dutch
ini merupakan kelinci yang paling digemari oleh para peternak dan para
pencinta hewan peliharaan.
Kelinci Dutch ini termasuk jenis kelinci yang berukuran mini atau
kerdil, berat induk dewasa hanya 1 – 2,5 kg. Kelinci betinanya bersifat
keibuan fertilitasnya tinggi. Setiap kali melahirkan, kelinci
menghasilkan anak 7-8 ekor.
4. Kelinci ND (NETHERLAND DWARF)
Kelinci Netherland Dwarf ini termasuk ras kelinci kerdil yang awalnya
berasal dari Belanda, sering juga disebut kelinci mini (sebesar
marmut). Bobot dewasa nya di bawah 1 kg. Bentuk tubuhnya pendek,
kepalanya agak bulat, leher pendek sehingga dijuluki lost neck rabbit,
ukuran telinganya kecil.
Kepala jantan lebih besar daripada
betina. Bentuknya bulat jika dilihat dari arah mana saja. Lengkungan
dari dasar telinga ke hidung tidak putus. Kepala tinggi dan dekat dengan
bahu.
Sementara telinga harus pendek,
tegak di atas kepala, berambut, kokoh, membulat di ujungnya dengan
panjang ideal 5 cm. Telinga harus seimbang dengan kepala dan badan.
Tentu saja,rambut harus rollback, halus, tebal dan bercahaya .
bahu sama dengan lebar bokong. Lebar
dan kedalaman badan harus seimbang. Lcngkungan badan memperlihatkan
bahu yang lebar dan bokong yang dalam, membulat dan berisi.
Lalu kepala besar dan seimbang
dengan badan. Kepala jantan lebih besar daripada betina. Bentuknya bulat
jika dilihat dari arah mana saja. Lengkungan dari dasar telinga ke
hidung tidak putus. Kepala tinggi dan dekat dengan bahu.Sementara telinga harus pendek,
tegak di atas kepala, berambut, kokoh, membulat di ujungnya dengan
panjang ideal 5 cm. Telinga harus seimbang dengan kepala dan badan.
Tentu saja,rambut harus rollback, halus, tebal dan bercahaya.
Bulunya tidak tebal, warnanya bervariasi karena kelinci ini banyak
disilangkan, yang paling diminati adalah berwarna putih dengan warna
mata merah. Kelinci ini ditemukan tahun 1940, kemudian dikembangkan oleh
J. Meijerig dan C. W. Calcar, dan disebarkan ke negara-negara lain,
termasuk Indonesia sebagai binatang hias, dan banyak yang menggemarinya.
5. Kelinci Angora
Kelinci Angora adalah salah satu jenis kelinci peliharaan tertua,
berasal dari Ankara, Turki, yang pertama kali ditemukan dan dibawa oleh
pelaut Inggris. Kemudian di bawa ke Perancis tahun 1723. Tahun 1777
Angora menyebar ke Jerman. Tahun 1920 meluas ke negara-negara Eropa
Timur, Jepang, Kanada, dan Amerika Serikat. Sampai kini Prancis menjadi
pusat peternakan kelinci Angora terbesar yang menghasilkan wool. Di
Indonesia kelinci jenis angora banyak diminati sebagai kelinci hias.
Ada banyak jenis kelinci angora, misalnya French anggora, German
anggora, Giant anggora, English anggora, Satin anggora, Chinese anggora,
anggora Swiss, Finnish anggora, dsb. Kelinci angora Inggris merupakan
keturunan angora Perancis (French angora).
Warna bulunya bervariasi putih, coklat, hitam, hitam putih, agouti,
bintik-bintik putih, abu-abu, oranye, dan campuran atau kombinasi dari
warna-warna tersebut.
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh
bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya
bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu
panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang
lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri
binatang peliharaannya.
Pada umur dewasa mereka bisa mencapai berat 2,0 kg – 4,0 kg baik
jantan maupun betina, dan berumur 5-7 tahun tergantung jenis dari
anggoranya. Jumlah anak maksimal dalam satu kali melahirkan sebanyak 6
ekor. Pertumbuhan bulunya yang sangat cepat yakni 2.5 cm per bulan,
sehingga harus rajin mencukurnya 6-8 cm setiap tiga bulannya agar
bulunya tidak menggumpal.
CARA MERAWAT KELINCI HIAS
Merawat kelinci hias tidaklah susah jika Anda memperhatikan setiap hal
yang berhubungan dengan hewan tersebut mulai dari kandang, pakan,
kebersihan dan kondisi kesehatan hewan. Ada beberapa hal yang bisa Anda
jadikan tips saat memelihara pertama kali agar kelinci hias yang anda
pelihara selalu dalam kondisi sehat.
1. Kondisi Hewan
Saat anda pertama kali memilih kelinci, pastikan anda membeli kelinci
langsung ke peternakan. Perhatikan juga umur kelinci saat membeli,
belilah kelinci yang sudah tidak menyusui induknya atau berusia sekitar 2
bulan karena kelinci sudah memiliki daya tahan tubuh yang baik. Jika
Anda ragu membeli yang masih muda, belilah yang berusia 4 bulanan agar
tidak mudah terkena penyakit.
2. Pembuatan Kandang
Kandang yang baik untuk kelinci adalah yang jauh dari kebisingan.
Kelinci adalah hewan yang mudah stress jika ditengah-tengah keramaian.
Buatlah kandang kelinci dengan bahan ruas bambu, hal ini untuk
memudahkan kelinci beradaptasi dengan lingkungan barunya secara baik.
Posisi kandang kelinci yang baik adalah menghindari sinar matahari,
bagian alas dibuat berlubang-lubang agar kotoran kelinci jatuh langsung
ke bawah tanpa terinjak oleh kelinci. Jauhkah pula kandang dari hewan
peliharaan lain misalnya kucing, anjing ataupun ayam.
3. Kebersihan Kandang
Usahakan kandang selalu terjaga kebersihannya. Ingat, kelinci merupakan
jenis hewan basah, jadi kondisi kandang harus selalu bersih agar tidak
bau kotoran. Bersihkan kandang dari kotoran minimal sehari sekali
sehingga kelinci merasa nyaman berada di kandang.
4. Perawatan Kelinci
Hal yang sangat utama yaitu perawatan kelinci. Mulai dari pakan,
jadwalkan pakan kelinci dengan teratur misalnya pada pagi hari, siang
dan sore hari. Untuk makanan, sebaiknya beri kelinci pakan yang sudah
dilayukan. Jangan beri pakan sayuran atau rumput yang masih segar agar
kelinci tidak mengalami mencret.
Perawatan juga perlu dilakukan untuk bagian bulu dan kuku. Anda perlu
memangkas bulu kelinci setiap 4 bulan sekali untuk membantu pertumbuhan
bulu yang baru. Potong bagian kuku kelinci yang sudah panjang. Lakukan
pemeriksaan kelinci secara berkala pada dokter hewan agar Anda tahu
kondisi kesehatan kelinci dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar