MAKALAH
PROSPEK PEREKONOMIAN INDONESIA
PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG
Perekonomian Indonesia
pada tahun 2012 menunjukkan kinerja yang cukup baik di tengah situasi
perekonomian global yang masih dibayang-bayangi oleh berbagai ketidak-pastian,
seperti prospek pemulihan ekonomi di kawasan Eropa. Bercermin dari kinerja
perekonomian nasional tahun 2012 dengan ketahanan dan kesinambungan pertumbuhan
di tengah perekonomian global yang masih belum menentu, maka perekonomian
nasional tahun 2013 memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan mencapai
target makro ekonomi
Prospek Indonesia
sebagai negara dengan perekonomian nomor 16 di dunia, nomor 4 di Asia setelah
China, Jepang dan India, serta terbesar di Asia Tenggara, semakin menjanjikan
dengan melimpahnya sumber daya alam, pertumbuhan konsumsi swasta dan iklim
investasi yang kondusif. Namun ke depan masih terdapat tantangan besar untuk
meningkatkan daya saing (competitiveness) yang saat ini berada pada
peringkat 50 dari 144 negara, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, efisiensi pasar tenaga kerja,
penguasaan teknologi dan inovasi, serta kelembagaan.
Sistem ekonomi
Indonesia yang terbuka dan cenderung rentan dipengaruhi oleh perkembangan
ekonomi global, khususnya dari negara atau kawasan yang memiliki hubungan
ekonomi yang signifikan dengan negeri ini seperti AS, Eropa, China, dan India.
Karena itu, indonesia harus mewaspadai perkembangan ekonomi internasional 2013
secara cermat agar dapat meminimisasi dampak buruk bagi perekonomian
nasional. Melihat realita itu maka mendorong saya untuk menjadikan Prospek
Perekonomian Indonesia sebagai objek pembahasan dalam makalah ini.
PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana
Potensi dan kekuatan Ekonomi di Indonesia ?
TUJUAN
PENULISAN
Menjelaskan
mengenai Potensi dan kekuatan Ekonomi di Indonesia`
MANFAAT
PENULISAN
1. Bagi Penulis
Penulis
dapat menambah informasi dan pengetahuan melalui berbagai sumber seperti (buku,
internet, dll) mengenai Prospek Perekonomian Indonesia. Sehingga terbentuknya
makalah ini.
2.
Bagi Pembaca
Hasil
penulisan ini diharapkan memberikan manfaat kepada semua pihak dan dapat dijadikan
oleh pembaca sebagai bahan ringkasan atau kajian belajar guna menambah wawasan
dan pengetahuan mengenai Prospek Perekonomian Indonesia.
LANDASAN TEORI / TINJAUAN PUSTAKA
Menurut referensi dari
beberapa buku dan media internet yang saya ambil bahwa prospek pemulihan
ekonomi di kawasan Eropa (terutama di negara yang mengalami krisis hutang,
yaitu Yunani, Italia, Irlandia, Potugal dan Spanyol) dan ancaman jurang fiskal
(fiscal cliff) di AS akibat perbedaan sudut pandang dan kepentingan
antara Pemerintahan Barrack Obama (Partai Demokrat) dengan Konggres yang
didominasi oleh Partai Republik, terkait strategi kebijakan untuk meningkatkan
penerimaan negara dari pajak, efisiensi pengeluaran negara terutama pengurangan
pengeluaran untuk perlindungan sosial, serta batasan hutang dan defisit
anggaran pemerintah AS. Krisis tersebut turut berimbas pada penurunan
permintaan eksternal dan perlambatan aktivitas perekonomian di Asia, termasuk
China dan India.
Berlarut-larutnya
penyelesaian pemulihan krisis ekonomi di kawasan Eropa dan AS masih akan
menghambat ekspansi pertumbuhan ekspor. Pelemahan nilai tukar rupiah yang
semakin berlanjut pada awal tahun 2013 hingga mendekati Rp.10.000/US$ di satu
sisi membuat harga produk ekspor Indonesia bertambah kompetitif dan di sisi
lain dapat menahan pembelian domestik terhadap produk impor yang harganya
semakin tinggi. Namun nilai tukar rupiah harus dijaga agar tidak menembus angka
psikologis tersebut mengingat kondisi perekonomian ke depan masih dibayang-bayangi
dengan ancaman kenaikan harga minyak dunia.
Kekuatan pasar domestik
dan arus investasi yang semakin meningkat seiring dengan pengakuan rating investment
gradeoleh lembaga pemeringkat internasional seperti S&P, Moody dan
Fitch, merupakan modal utama pertumbuhan. Kekayaan sumber daya alam negeri ini
menjadi kekuatan perekonomian indonesia.
PEMBAHASAN
Peningkatan pendapatan per kapita
menjadi US$ 3.660 membuat Indonesia masuk ke dalam kategori negara
berpendapatan menengah, dimana pertumbuhan ekonominya tidak lagi dapat
bergantung kepada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah (resources
and low cost-driven growth) namun harus mampu menghasilkan produktivitas
yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia
terampil (productivity-driven growth), agar pertumbuhan ekonomi
Indonesia tidak stagnan dan terhindar dari jebakan negara berpendapatan
menengah (middle income trap). Melalui program MP3EI (Master Plan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yang telah berjalan
sejak tahun 2011, Pemerintah terus mempercepat pengembangan berbagai program
pembangunan untuk mendorong peningkatan nilai tambah sektor-sektor unggulan
ekonomi, pembangunan infrastruktur dan energi, serta pembangunan SDM dan Iptek.
Selain itu Pemerintah juga mendorong perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
agar efek positif dari pembangunan ekonomi Indonesia dapat dirasakan di semua
daerah dan oleh seluruh komponen masyarakat. Diproyeksikan investasi yang dialokasikan
untuk kegiatan proyek MP3EI pada tahun 2013 akan berjumlah Rp. 545,53 trilyun
untuk 82 proyek infrastuktur dan 64 proyek di sektor riil yang menyebar di
semua 6 koridor ekonomi, dengan porsi terbesar di koridor Papua - Maluku
(37,5%) dan koridor Jawa (21,22%).
Beban
alokasi subsidi energi dalam APBN TA 2013 yang mencapai Rp. 274,7 trilyun
(subsidi BBM Rp 193,8 trilyun dan subsidi listrik Rp 80,9 trilyun) berpotensi
untuk bertambah apabila konsumsi BBM melebihi pagu 46 juta kl dan tidak dilakukan
penyesuaian harga. Selain itu keterbatasan produksi minyak dalam negeri
(lifting minyak tahun 2012 hanya mencapai 861 ribu barel per hari) menyebabkan
Indonesia lebih banyak mengimpor BBM (net importer). Nilai impor BBM
setiap tahunnya sangat besar, yaitu US$ 28 milliar pada tahun 2011(yang
merupakan nilai komoditas impor terbesar dalam neraca perdagangan Indonesia)dan
berjumlah US$ 26 milliar hingga November 2012 atau sementara menempati nomor 2
terbesar di bawah impor mesin dan peralatan mekanik (US$ 26,2 milliar) sehingga
berpotensi untuk kembali menjadi komoditas impor terbesar pada penghujung tahun
2012 (Basri, 2013). Namun demikian penyesuaian harga BBM perlu dilakukan secara
seksama, baik waktu, tahapan dan besarannya mengingat akan diikuti oleh kenaikan
berbagai harga secara luas. Di sisi lain administered inflation sudah
pasti akan meningkat akibat kebijakan kenaikan harga listrik sebesar 15%
(secara bertahap/triwulan) dan kenaikan upah minimum provinsi (UMP).
Kekayaan sumber daya
alam negeri ini menjadi kekuatan perekonomian indonesia. Seperti
dikutip dalam beberapa tahun kedepan, perekonomian indonesia akan pertumbuhan
cukup tinggi diatas 6 %. Selain bertumpu pada meningkatnya permintaan domestik,
pertumbuhan kelas ekonomi menengah, kinerja perekonomian indonesia juga sangat
ditentukan oleh produktivitas tenaga kerjanya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari Pembahasan di atas, kesimpulan penulis adalah
sebagai berikut:
Pemerintah mendorong perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia agar efek positif dari pembangunan ekonomi
Indonesia dapat dirasakan di semua daerah dan oleh seluruh komponen masyarakat.
Diproyeksikan investasi yang dialokasikan untuk kegiatan proyek MP3EI pada
tahun 2013 akan berjumlah Rp. 545,53 trilyun untuk 82 proyek infrastuktur dan
64 proyek di sektor riil yang menyebar di semua 6 koridor ekonomi, dengan porsi
terbesar di koridor Papua - Maluku (37,5%) dan koridor Jawa (21,22%) . Beban
alokasi subsidi energi dalam APBN TA 2013 yang mencapai Rp. 274,7 trilyun
(subsidi BBM Rp 193,8 trilyun dan subsidi listrik Rp 80,9 trilyun) berpotensi
untuk bertambah apabila konsumsi BBM melebihi pagu 46 juta kl dan tidak
dilakukan penyesuaian harga. Kekayaan sumber daya alam negeri
ini menjadi kekuatan perekonomian indonesia. Seperti dikutip dalam beberapa tahun
kedepan, perekonomian indonesia akan pertumbuhan cukup tinggi diatas 6 %.
Selain bertumpu pada meningkatnya permintaan domestik, pertumbuhan kelas
ekonomi menengah, kinerja perekonomian indonesia juga sangat ditentukan oleh
produktivitas tenaga kerjanya.
Saran
Berdasarkan pembahasan, saran penulis adalah sebagai
berikut:
Akhirnya berbagai
potensi dan peluang perekonomian yang ada harus dimanfaatkan dengan maksimal
dan didukung dengan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang prudential,
transparent dan accountable untuk memperluas penciptaan
lapangan pekerjaan dan mempercepat tingkat penurunan angka kemiskinan yang pada
bulan September 2012 tercatat sejumlah 28,59 juta orang (11,66%) atau telah
menurun dibandingkan akhir tahun 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36%).
Prospek perekonomian indonesia sangat baik tetapi terhambat oleh
masalah-masalah struktural.
Yang mau comment monggo, kita saling sharing saja disini so kalau mau
revisi ada yang salah atau apapun itu mohon diperbaiki biar ini gak
menjadi kesalahan berjamaah. Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar